Jumat, 11 Oktober 2013

SBY tahun 74

Pada tahun 1974 sampai dengan tahun 1979, Presiden SBY menempati rumah seluas 36 m2 di asrama tentara Dayeuh Kolot, Bandung. Kemudian tahun 1980 sampai 1986, Alhamdulillah meningkat menempati rumah type 70 di asrama TNI Manggaan, Bale Endah Cimahi, Jawa Barat.
Menurut Presiden SBY, sebelas tahun mendiami rumah tipe kecil , justru mendatangkan kebahagiaan. Karena kebahagiaan tidak bisa diukur dari besarnya rumah. Begitu dekat hubungan antara ayah, ibu dan anak, dan juga hubungan antara tetangga. Keluarga dengan rumah sekecil apapun, apabila jalinan kasih sayang tumbuh mekar dengan baik, bangsa Indonesia meskipun menjadi bangsa yang maju modern, dan globalisasi, tetap menjadi masyarakat yang tetap peduli dengan sesama.
Sumber : facebook SBY

Selasa, 08 Oktober 2013

SBY - APEC 2013

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Om Swastyastu
Salam sejahtera untuk kita semua

Bapak dan Ibu sekalian,
Kita baru saja menyelesaikan kegiatan APEC Economic Leaders Meeting ke-21, yang saya ketuai sendiri. Saya sangat senang untuk menyampaikan bahwa kegiatan tersebut berjalan dengan sukses dan tentunya sangat produktif.

Selama dua hari, kami mendiskusikan secara seksama tema utama dari APEC 2013: “Resilient Asia-Pacific, Engine of Global Growth”. Setelah pembicaraan secara intensif—dan tentunya diskusi sepanjang tahun antara para pejabat kita—kita menyepakati beberapa poin-poin strategis. Ijinkan saya menyoroti tujuh di antaranya.

PERTAMA, kami sepakat untuk menggandakan kembali upaya kita dalam mencapai poin-poin dalam Bogor Goals di tahun 2020. Kami memiliki pandangan bahwa seluruh ekonomi APEC harus terus mendapatkan manfaat dari kerjasama APEC itu sendiri.
Sejalan dengan komitmen ini, kami menyetujui untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam penguatan, pelibatan, dan pembukaan peluang-peluang bagi seluruh stakeholders, untuk berpartisipasi dalam proses APEC dan mendapatkan keuntungan-keuntungan dari proses tersebut.

KEDUA, kami menyepakati untuk meningkatkan perdagangan intra-APEC atau perdagangan intra-region, termasuk melalui fasilitasi perdagangan, capacity building, dan pemberdayaan dari sebuah sistem perdagangan multilateral. Referensi yang mengacu kepada sistem perdagangan multilateral ini merupakan sebuah pengenalan di mana meskipun promosi dari kerjasama perdagangan intra-APEC membawa keuntungan konkret bagi ekonomi-ekonomi APEC, kesuksesan dari rezim multilateral tetap menjadi sangat penting. Dalam konteks ini, kami menyetujui sebuah deklarasi yang mndukung sistem perdagangan multilateral. Kami juga sepakat untuk meyakinkan suksesnya WTO Ministerial Conference ke-9 mendatang di Bali pada bulan Desember 2013.

KETIGA, kami menyepakati untuk mengakselerasi koneksitas fisik, institusional, dan antar manusia dengan manusia APEC. Dalam konteks tersebut, kami memiliki visi untuk memiliki sebuah lanskap strategis untuk koneksitas dalam wilayah regional melalui pembangunan dan investasi di bidang infrastruktur.
Kami sepaham bahwa koneksitas dapat membantu mengurangi biaya produksi dan transportasi, memperkuat mata rantai suplai regional, dan memperbaiki iklim bisnis di wilayah regional. Dan secara bersamaan, pembangunan infrastruktur serta koneksitas akan menciptakan lebih banyak pekerjaan yang tentunya menjamin keamanan dari pekerjaan itu sendiri (job security).

KEEMPAT, kami menegaskan kembali komitmen bersama untuk mencapai pertumbuhan global yang kuat, seimbang, berkelanjutan dan inklusif. Dalam prosesnya, kami menyepakati untuk memfasilitasi partisipasi dari Usaha Kecil, Menengah dan Mikro (Small, Medium and Micro-sized Enterprises), wirausahawan muda dan wanita. Usaha Kecil, Menengah, dan Mikro merupakan tulang punggung dari ekonomi kita.

KELIMA, menghadapi kelangkaan dari sumber daya yang terbatas, kami menyepakati untuk bekerjasama dalam meningkatkan keamanan pangan, energi dan air regional. Upaya ini juga ditujukan dalam rangka merespons tantangan dari pertumbuhan populasi serta dampak perubahan iklim yang kurang bersahabat. Dalam kegiatan Summit di Bali kali ini, kami mulai melihat masalah-masalah ini secara holistik.

KEENAM, kami menyetujui untuk meyakinkan sinergi dan saling melengkapi antara APEC dengan proses multilateral ataupun regional lainnya, seperti East Asia Summit dan G20. Hal ini menjadi penting karena dunia kita semakin ditandai dengan beragamnya arsitektur kemitraan-kemitraan ekonomi.

Dan KETUJUH, kami menyepakati bahwa kolaborasi yang dekat dengan sektor bisnis melalui ABAC menjadi penting untuk mencapai tujuan dari perdagangan bebas dan terbuka serta investasi. Kolaborasi yang dekat tersebut akan membuahkan hasil win-win situation, khususnya dalam masa di mana ekonomi global masih dalam proses pemulihan.
Sekarang dengan adanya perjanjian-perjanjian dan komitmen-komitmen tersebut, kami harus menunjukkan kepada dunia bahwa APEC akan terus memainkan peran signifikannya dalam ekonomi global. Saya yakin bahwa semua ekonomi APEC akan berbagi tanggung jawab dalam menjalankan komitmen-komitmen ini.

Akhir kata, saya juga ingin menyampaikan terimakasih yang tulus dan apresiasi kepada seluruh pemimpin dan delegasi atas dukungan yang secara terus menerus diberikan selama keketuaan Indonesia dalam APEC.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan Summit ini—ABAC, para delegasi bisnis, Sekretariat APEC, dan tentunya juga panitia pelaksana.
Secara khusus, saya juga ingin berterimakasih kepada masyarakat Bali atas dukungan dan keramahannya yang luar biasa.

Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

APEC SUMMIT 2013 (1)

Sebagai pemimpin, Presiden SBY terus pastikan Indonesia solid dan kompak berikan layanan terbaik untuk delegasi APEC 2013. Presiden pegang komando penuh, pimpin penuh dan lihat bahwa tim sudah bekerja dengan baik.

Keteladanan pemimpin dan kekompakan panitia terlihat saat Presiden menyetir mobil boogie yang membawa para Menteri dan panitia APEC 2013 menuju tempat kegiatan. Pemimpin memang harus berada di depan, dan pegang kendali. Sesekali bisa berada di tengah dan dibelakang untuk mendampingi dan mengawasi. Ketika sinergi tercipta dengan kuat, setiap tantangan dalam penyelenggaraan APEC dapat teratasi dengan efektif dan efisien.
Sumber : fb fanpage Susilo Bambang Yudhoyono